Kamis, 25 Juli 2013

komunikasi dan koordinasi dalam pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN
Koordinasi dan komunikasi merupakan hal yang sangat penting dan harus ada dalam suatu organisasi, karena koordinasi dan komunikasi merupakan pendukung tercapainya tujuan yang ada dalam suatu organisasi. Komunikasi dan koordinasi di sini berhubungan dengan kepemimpinan dari suatu organisasi, baik organisasi dalam pendidikan maupun di luar pendidikan.
Dengan koordinasi dan komunikasi yang baik dalam suatu organisasi, maka akan menghasilkan hasil yang baik pula, serta lebih maksimal dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik antara pemimpin dengan bawahan, ataupun sesama anggota yang ada dalam suatu organisasi. Intinya adalah harus ada kerjasama yang baik antar semua komponen yang ada dalam suatu organisasi.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang koordinasi dan komunikasi, karena keduanya merupakan unsur tercapainya keberhasilan dalam suatu organisasi dan manajemennya. Semoga materi yang kami sampaikan bisa menambah wawasan para pembaca dan dapat memberikan kontribusi khususnya dalam bidang pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Koordinasi
1.      Pengertian Koordinasi
Koordinasi berasal dari bahasa latin, yakni cum yang berarti berbeda-beda, dan ordinare yang berarti penyusunan atau penempatan sesuatu pada keharusannya. Koordinasi terkadang disebut juga kerjasama, akan tetapi sebenarnya lebih dari pada sekedar kerjasama, karena dalam koordinasi juga terkandung sinkronisasi. Sementara kerjasama merupakan suatu kegiatan kolektif dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian kerjasama dapat terjadi tanpa koordinasi, sedangkan dalam koordinasi pasti ada upaya kerjasama.[1]
Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam pencapaian tujuan bersama. Koordinasi merupakan proses yang mengatur pembagian kerja antarindividu atau antarkelompok dalam suatu organisasi.[2]
Pokok-pokok pikiran intisari koordinasi, yaitu: Kesatuan tindakan atau usaha, penyesuaian antarbagian, keseimbangan antarsatuan, keselarasan dan sinkronisasi.
2.      Karakteristik Koordinasi
a.       Tanggungjawab koordinasi terletak pada pimpinan
b.      Koordinasi adalah kerjasama
c.       Koordinasi merupakan proses yang terus-menerus
d.      Pengaturan usaha kelompok secara teratur
e.       Kesatuan tindakan merupakan inti koordinasi
f.       Tujuan koordinasi adalah tujuan bersama
3.      Prinsip Koordinasi
a.       Harus dimulai dari tahap perencanaan awal
b.      Menciptakan iklim yang kondusif bagi kepentingan bersama
c.       Koordinasi merupakan proses yang terus-menerus dan berkesinambungan
d.      Koordinasi merupakan pertemuan-pertemuan bersama untuk mencapai tujuan
e.       Perbedaan pendapat harus diakui sebagai pengayaan dan harus dikemukakan secara terbuka dan diselidiki dalam kaitannya dengan situasi secara keseluruhan.[3]
4.      Syarat-Syarat Koordinasi
a.       Memiliki perasaan untuk bekerjasama.
b.      Melakukan persaingan atau lomba untuk mencapai kemajuan.
c.       Harus saling menghargai satu sama lain. [4]
5.      Macam-Macam Koordinasi
a.       Berdasarkan ruang lingkupnya.
1)      Koordinasi Intern
Yaitu koordinasi antarpejabat atau antarunit di dalam suatu lembaga.
2)      Koordinasi Ekstern
Yaitu koordinasi antarpejabat dari berbagai lembaga atau antarlembaga.
b.      Berdasarkan arah kegiatannya.
1)      Koordinasi Vertikal (atasan dan bawahan).
2)      Koordinasi Horisontal (setingkat)
3)      Koordinasi Fungsional (persamaan fungsi dan kepentingan)
4)      Koordinasi Diagonal (perbedaan fungsi)
6.      Manfaat Koordinasi
a.       Menghilangkan dan menghindarkan perasaan terpisahkan satu sama lain antara pengawas, kepala sekolah, guru dan para personalia.
b.      Menghindarkan perasaan atau pendapat bahwa dirinya atau jabatannya merupakan yang paling penting.
c.       Mengurangi dan menghindarkan kemungkinan timbulnya pertentangan antar-sekolah atau antara pejabat dan pelaksana.
d.      Menghindarkan timbulnya berebut fasilitas.
e.       Menghindarkan terjadinya peristiwa menunggu yang memakan waktu lama.
f.       Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekembaran pekerjaan suatu kegiatan oleh sekolah.
g.      Menghindarkan kemungkinan terjadinya kekosongan pekerjaan satu program oleh sekolah.
h.      Menumbuhkan kesadaran para kepala sekolah untuk saling memberikan bantuan satu sama lain.
i.        Menumbuhkan kesadaran untuk bekerjasama dalam menyelesaikan masalah.[5]
Dalam  buku lain disebutkan manfaat dari koordinasi adalah sebagai berikut:
a.       Koordinasi akan memungkinkan suatu penyelesaian secara menyeluruh.
b.      Masing-masing bagian yang membentuk keseluruhan menjadi sangat penting di bawah koordinasi.
c.       Koordinasi mementingkan unsur-unsur manusia.[6]

B.     Komunikasi
1.      Pengertian
Dalam bahasa inggris communication berarti penyampaian informasi. Dapat juga diartikan sebagai proses pemberitahuan rencana, instruksi, petunjuk, saran, gagasan, pikiran kepada orang lain.[7]
Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok di dalam suatu organisasi.[8]
2.      Unsur-Unsur Komunikasi
a.       Giver, adalah oraang yang menyampaikan pesan.
b.      Pesan, adalah informasiatau ide yang disampaikan.
c.       Saluran, adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi
d.      Receiver, adalah orang yang menerima informasi.
e.       Feedback, adalah reaksi yang diberikan receiver.[9]
3.      Tujuan
a.       Secara umum, mengadakan perubahan-perubahan, mempengaruhi tindakan dan penyampaian informasi dalam rangka peningkatan kesejahteraan anggota organisasi.
b.      Secara khusus, antara lain:
1)      Menetapkan dan menyebarkan tujuan organisasi
2)      Menyusun rencana untuk mencapai tujuan
3)      Mengorganisasikan SDM dan sumber daya lainnya
4)      Menyeleksi dan menilai anggota organisasi
5)      Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan iklim yang menimbulkan keinginan untuk memberi kontribusi.
6)      Mengendalikan kinerja organisasi.[10]
4.      Prinsip komunikasi
            Prinsip-prinsip komunikasi yang harus dilakukan komunikator antara lain :
a.    Penuh minat terhadap materi pesan.
b.    Menarik perhatian bagi komunikan.
c.    Dilengkapi alat peraga.
d.   Menguasai materi pesan.
e.    Mengulangi bagian yang penting.
f.     Memiliki kegunaan.
g.    Jangan menganggap bahwa setiap orang sudah mengerti pesan yang kita berikan (perlu umpan balik).
5.      Cara melaksanakan komunikasi
a.    Komunikasi tertulis.
b.    Komunikasi lisan.
c.    Komunikasi dengan gambar.
6.      Macam-macam Komunikasi
a.       Berdasarkan ruang lingkupnya
1)      Komunikasi Intern
Yaitu komunikasi antarkomponen yang ada dalam suatu organisasi.
2)      Komunikasi Ekstern
Yaitu bentuk hubungan sekolah dengan lingkungan eksternal di sekitarnya.[11]
b.      Berdasarkan Prosesnya
1)        Komunikasi Aktif, merupakan suatu proses komunikasi yang berlangsung dengan aktif antara komunikator dengan komunikan, di manan antara keduanya sama-sama aktif berkomunikasi, sehingga terjadi timbal balik di antara keduanya.
2)        Komunikasi Pasif, terjadi di mana komunikator menyampaikan informasi atau ide terhadap komunikan sebagai penerima informasi, akan tetapi komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan respon atau timbal balik dari proses komunikasi.[12]
7.      Komunikasi Yang Efektif
Komunikasi yang efektif harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a         Komunikator harus memahami etos dirinya yakni harus mawas diri apakah ia mempunyai kemampuan sebagai komunikator.
b        Komunikator harus memahami pesan yang akan digunakan.
c         Komunikator harus memahami keadaan penerima pesan.
d        Komunikator harus memperhatikan situasi dan kondisi pada saat komunikasi dilaksanakan.
Dalam komunikasi efektif dan dialogis, seorang pemimpin tidak selalu memimpin percakapan tanpa memberi kesempatan kepada pihak lain.
Komunikasi yang tidak efektif dapat berpengaruh buruk terhadap produktivitas organisasi, dimana akan melahirkan kesenjangan antarsesama anggota organisasi dan terganggunya siklus pekerjaan yang pada akhirnya akan mengganggu kinerja organisasi secara keseluruhan.[13]
8.      Fungsi Komunikasi
a.       fungsi informasi.
b.      fungsi komando akan perintah.
c.       fungsi mempengaruhi dan penyaluran.
d.      fungsi integrasi.[14]
Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi, dan para penyelia tidak dapat memberikan instruksi.
Kartini Kartono (1998, hlm.119) menyebutkan manfaat komunikasi, khususnya bagi suatu organisasi sebagai berikut:
a.    Menghubungkan semua unsur yang melakukan inter-relasi pada semua lapisan.
b.    Semua jajaran pimpinan dapat langsung mengetahui keadaan bidang-bidang di bawahnya.
c.    Meningkatkan rasa tanggung jawab semua anggota dan melibatkan mereka pada kepentingan organisasi.
d.   Memunculkan saling pengertian dan saling menghargai tugas masing-masing.
Hubungan manusiawi yang wajar dan harmonis akan menimbulkan suasana kerja ataupun belajar yang memberikan dukungan kepada usaha pencapaian tujuan organisasi sebagai tujuan bersama, oleh karena itu komunikasi harus memberikan dampak sebagai berikut :
a.    Mempermudah mendapatkan informasi yang diperlukan guna mewujudkan kerja yang menjadi beban tugas organisasi.
b.    Mempermudah pelaksanaan konsepsi dan tugas-tugas yang memerlukan tanggung jawab.
c.    Mempermudah memberikan dorongan agar setiap personal berpikir dan bekerja dengan penuh inisiatif, kreatif dan disertai dedikasi yang tinggi.
d.   Memberikan kepuasan kepada setiap anggota organisasi, karena dapat memenuhi dorongan ingin tahu yang ada pada dirinya sesuai dengan posisi masing-masing.[15]




BAB III
PENUTUP

Dalam koordinasi dan komunikasi terdapat beberapa ketentuan-ketentuan tertentu guna mendukung tercapainya suatu tujuan. Selain itu dengan adanya koordinasi dan komunikasi yang baik juga akan menghasilkan dampak-dampak yang positif yang menjadikan suatu organisasi menjadi lebih baik dalam pelaksanaannya serta dalam pencapaian tujuannya.
Oleh karena itu pembahasan koordinasi dan komunikasi akan memberikan konteribusi bagi kita, terutama sebagai calon guru agar bisa memahami ilmu tentang komunikasi dan koordinasi, sehingga akan membantu dalam keefektifan kerja ketika menjadi pengajar nantinya. Bukan hanya itu, juga akan memberikan kontribusi dalam setiap bidang kehisupan yang akan digelutinya, karena koordinasi dan komunikasi akan diperlukan dalam semua aspek kehidupan.



DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Syahrizal. 2009. Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Offset.
Marno dan Triyo Supriyatno. 2008. Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung: PT. Refika Aditama.
Mulyasa, E.. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Stuisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa.
Ukas, Maman. 1999. Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi. Bandung : Ossa Promo.
Yusuf, Musfirotun. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Gama Media.


[1] E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2002, hlm. 131.
[2] Syahrizal Abbas, Manajemen Perguruan Tinggi, Jakarta: PT. Fajar Interpratama Offset, 2009, hlm. 64.
[3] E. Mulyasa, ..... , hlm. 132-133.
[4] Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Gama Media, 2008, hlm. 84
[5] E. Mulyasa, ..... , hlm. 134.
[6] Musfirotun Yusuf, ..... , 2008, hlm. 86.
[7] Musfirotun Yusuf, ..... , 2008, hlm. 76.
[8] Oteng Stuisna, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional, Bandung : Angkasa, 1983, hal. 190.
[9] Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen Kepemimpinan Pendidikan Islam, Bandung: PT. Refika Aditama, 2008, hlm. 23.
[10] Musfirotun Yusuf, ..... , 2008, hlm. 77.
[11] E. Mulyasa, ..... , hlm. 138-142.
[12] Oteng Stuisna, ..... , hal.197.
[13] Abbas, ..... , hlm. 72.
[14] Maman Ukas, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, Bandung : Ossa Promo, 1999, hlm. 315.
[15]Musfirotun Yusuf, ....., hlm. 81-82.